Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni dan peristirahatan terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak,Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa dll.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni dan peristirahatan terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak,Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa dll.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.
- Batas wilayah
Utara | Laut Bali |
Selatan | Samudera Indonesia |
Barat | Provinsi Jawa Timur |
Timur | Provinsi Nusa Tenggara Barat |
- Budaya
1.
Musik
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di
banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagaialat musik tabuh lainnya.
Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya,
misalnya dalam bentuk kecak,
yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam
gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegog, gamelan
gong gede, gamelan gambang, gamelan selunding dan gamelan
Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan untuk
upacara ngaben serta
musikBebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
Terdapat
bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang
merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda
serta Joged Bumbung yang
mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan
kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan
sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya
Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya,
misalnya pada musik
tradisional masyarakat
Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
2.
Tari
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok,
yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan
untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk
hiburan pengunjung.
Pakar
seni tari Bali I
Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian
Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang
Hyang Dedari,Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng
Pajegan dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong,
Parwa, Arja, Prembon dan Joged serta berbagai koreografi tari modern
lainnya. Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan
ialah Tari Kecak dan Tari Pendet. Sekitar tahun
1930-an, Wayan
Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spiesmenciptakan
tari Kecak berdasarkan
tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan
tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
3.
Pakaian daerah
Pakaian
daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas
kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik
dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya.
Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana
dan ornamen perhiasan yang dipakainya.
Busana
tradisional pria umumnya terdiri
dari:
a.
Udeng (ikat kepala)
b.
Kain kampuh
c.
Umpal (selendang pengikat)
d.
Kain wastra (kemben)
e.
Sabuk
f.
Keris
g.
Beragam ornamen perhiasan
Sering pula
dikenakan baju kemeja, jas dan alas kaki sebagai pelengkap.
Busana
tradisional wanita umumnya terdiri
dari:
a.
Gelung (sanggul)
b.
Sesenteng (kemben songket)
c.
Kain wastra
d.
Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada
e.
Selendang songket bahu ke bawah
f.
Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam
g.
Beragam ornamen perhiasan
Sering pula
dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar